Tidak dapat dipungkiri Bali merupakan destinasi wisata dunia. Industri properti pun menggeliat di Bali. Kabar baiknya, penjualan properti premium di Bali meningkat pesat sepanjang tahun 2022.
Berdasarkan data Apersi Bali, penjualan properti di Bali meningkat sebesar 45 persen pada tahun 2022. Artinya banyak orang yang tertarik untuk memiliki properti di Bali, terutama di kelas premium.
Terutama permintaan villa dan rumah mewah dari pasar domestik dan mancanegara di kawasan pariwisata seperti Jimbaran, Nusa Dua, Sanur, dan kawasan penting Bali lainnya.
5 Fakta Penting Tentang Penjualan Properti Premium di Bali 2022
Perkembangan penjualan properti yang naik 45% selama tahun 2022 ini tentu jadi sinyal yang bagus bagi para pengembang properti di Bali.
Berikut adalah 5 poin penting yang bisa dijadikan pandangan ke depan bagi para pengembang properti di Bali terkait fenomena penjualan properti premium di Bali yang meningkat:
1. Kawasan Jimbaran Menjadi Pilihan Baru
Kawasan Jimbaran merupakan salah satu incaran baru permintaan unit properti pasar domestik dan mancanegara. Hal ini disebabkan oleh wilayah Jimbaran yang masih alami dan hijau.
Tidak hanya itu, Jimbaran juga telah mendapatkan sertifikat greenship neighbor sebagai destinasi hijau di Bali.
Dengan tingginya permintaan properti premium di Jimbaran, maka pengembang bisa mengambil keputusan untuk membangun properti premium di kawasan tersebut. Untuk pasar di tahun 2023 dan 2024.
2. Konsep Properti Hijau dan Heritage Bali
Pembangunan properti di Jimbaran dilakukan dengan konsep hijau dan mempertahankan konsep perdesaan Bali sebagai heritage Bali.
Hal ini menjadi nilai tambah dalam persaingan, karena para konsumen semakin sadar akan pentingnya menjaga keberlangsungan lingkungan dan budaya lokal.
3. Pertumbuhan Pasar Mancanegara
Pasar properti di Bali saat ini masih didominasi oleh konsumen domestik. Di sisi lain pasar dari mancanegara terus tumbuh.
Pasar mancanegara tumbuh diorong oleh implementasi second home visa yang memberi peluang para expatriat untuk memiliki properti di Bali.
Hal ini membuka peluang bagi pengembang properti untuk menawarkan produk mereka kepada pasar mancanegara. Dengan demikian, pangsa pasar para pengembang akan semakin besar.
4. Stabilitas Penjualan Selama Pandemi
Penjualan properti untuk kelas premium di Bali selama pandemi tetap stabil bahkan tumbuh sebesar 20 persen. Sinyal positif ini menunukkan bahwa permintaan properti kelas premium memang tumbuh, meskipun ada pemabatasan mobilitas.
Di sisi lain, peningkatan permintan properti premium menunjukkan bahwa motivasi para konsumen untuk membeli properti tidak hanya sebagai tempat tinggal. Akan tetapi juga untuk investasi jangka panjang.
Ditambah lagi, penyewaan properti juga mulai bergeliat sejak Juni 2022 dengan peningkatan sebesar 50 persen. Jadi bisnis properti di Bali memang meggeliat dan tumbuh.
5. Potensi Tinggi di Masa Depan
Potensi permintaan properti premium di Bali masih terbuka lebar, terutama dengan adanya rencana pembangunan infrastruktur yang lebih baik di Bali. Terutama properti premium di wilayah yang dekat destinasi wisata.
Perbaikan infrstruktur dan keamanan, mendorong peningkatkan kualitas hidup. Di sisi lain dapat menarik minat lebih banyak orang untuk memiliki properti di Bali.
Bahkan dengan bagusnya infrastrukutr di Bali, bakal mendorong investor untuk membeli unit di Bali. Dengan potensi keutungan besar di masa depan.
Kesimpulan: Peluang Dari Penjualan Properti Premium Meningkat
Penjualan properti premium di Bali meningkat pesat sepanjang tahun 2022. Bahkan penjualan propertinya naik 45%, pertumbuhan yang tinggi.
Dengan pertumbuhan penjualan yang tinggi di tahun 2022 maka investor atau pengembang bisa mengambil keputusan untuk mencari peluang untung. Toh bisnis properti memang risikonya kecil.
Buat Anda yang ingin beli rumah Bali di tahun 2023 sebagai tempat tinggal atau media investasi properti, segera buka katalog Prime360. Ada promo dan potongan harga juga dengan menghubungi WA: +62811945360.