Bisnis Homestay – Investasi properti memang yang paling potensial untung sekaligus resikonya kecil. Apalagi properti yang dibeli lokasinya strategis seperti di wilayah industri dan pariwisata.

Dengan investasi properti di wilayah industry, pilihan yang cocok adalah kos-kosan. Soalnya ada banyak karyawan yang membutuhkan tempat tinggal setelah pulang kerja.

Jadi jika punya dana besar, mending beli lahan di sekitar kawasan industri lantas bangun kos-kosan. Bisa 10-20 pintu. 

Bayangkan satu pintu tarifnya Rp 500 ribu, ketika 20 pintu  kos penuh maka penghasilan selama sebulan tembus Rp 10 juta perbulan. Tinggal diam di rumah tentu penghasilan dari kos-kosan sudah cukup untuk hidup bahkan bisa untuk menabung. 

 Bisnis properti kos-kosan memang cocok di wilayah industri atau kota pelajar. Jadi harus pintar-pintar membaca potensi sebuah wilayah sebelum melakukan investasi properti. 

Di sisi lain, untuk wilayah yang banyak destinasi wisatanya seperti Yogyakarta dan Bali maka investasi properti yang menguntungkan adalah homestay atau apartemen. Ada banyak wisatawan yang membutuhkan tempat tinggal di Yogyakarta atau Bali oleh karena itu, investasi properti seperti homestay sangat potensial.

Misalnya tarif untuk satu orang yang menginap di homestay selama 24 jam adalah Rp 300 ribu. Jika ada 4 kamar maka potensi pendapatan kotor sehari adalah Rp 1,2 jutaan.  Ya minimal sehari cuma ada 2 penghuni maka dapat Rp 600 ribuan. 

Jadi potensi keuntungan investasi properti berupa homestay sangat menguntungkan dalam jangka panjang. Cuma ongkos untuk mengembangkan homestay juga tidak murah. Harus pintar cari lokasi homestay yang strategis yang mudah dijangkau oleh wisatawan dan tidak jauh dari destinasi wisata. 

Ditambah lagi, harus mengurus perizinan kepada pihak yang terkait. Lebih jauh lagi, harus keluar ongkos operasional.

Ya namanya bisnis memang selalu ada risikonya. Toh risiko bisnis homestay ini tidak terlalu besar. Hal yang paling buruk adalah homestay tidak laku. Jika hal buruk ini terjadi, toh homestay tetap bisa dijual lagi di masa depan dengan harga yang lebih tinggi. Jadi tidak ada ruginya sama sekali. 

Nah supaya bisnis homestay Anda lancar dan semua kamar terisi, berikut tipsnya:

Promosi online

Anda bisa melakukan promosi offline dan online. Manfaatkan jejaring P.O BUS untuk promosi homestay. Kemudian Anda sebagai pengelola homestay juga bisa promosi online di Google, Facebook, TikTok, dan Instagram. 

Siapakan konten foto bagian homestay terbaik lalu promosikan lewat media sosial. Alhasil potensi homestay laku akan tinggi. 

Ditambah lagi, ketika promosi di media sosial penentuan running promosi harus tepat. Misalnya pas musim liburan.

Siapkan fasilitas yang memanjakan

Setelah datang tamu, sebaiknya jamu tamu dengan baik. Pastikan supaya tamu betah dan merasa nyaman sehingga akan menjadi pelanggan. Intinya jangan sampai dibuat kecewa. 

Beri fasilitas yang memanjakan. Misalnya air untuk mandi ada dua pilihan, yaitu air normal dan air hangat. Dengan opsi ini maka tamu akan merasa dimanajakan. 

Di sisi lain, Anda juga  bisa memberi layanan gratis. Seperti air minum gratis serta layanan kulkas gratis. 

Fasilitas internet cepat

Di zaman sekarang, semua orang mesti ingin dapat layanan internet gratis. Soalnya semuanya pasti pegang ponsel pintar. Nah untuk meningkatkan layanan supaya tamu merasa betah, pasang layanan internet gratis.

Tiga tips bisnis homestay lancar ini bisa Anda praktikkan sekarang juga. Jika ingin dapat rumah mewah dan besar di Bali atau Yogyakarta untuk dijadikan homestay, yuk hubungi agen properti digital Prime360. (AS)