Rumahbali.id, Bali – Salah satu faktor yang mendukung investasi properti terutama di Bali adalah lokasinya. Sebuah properti yang memiliki lokasi strategis tentu akan sangat diminati oleh para penyewa. Dengan begitu, investasi properti akan mendatangkan banyak keuntungan bagi investor.
Berbicara properti di Bali, target bisnis penyewaan properti pasti merupakan wisatawan. Bali adalah destinasi wisata favorit turis mancanegara dan domestik. Sehingga kawasan ini selalu dibanjiri kedatangan turis asing dan wisatawan domestik.
Mengingat ketatnya persaingan properti di Bali, maka Anda tidak boleh berinvestasi tanpa mengetahui keunggulan properti yang akan Anda investasikan. Salah satu faktor yang mampu membuat sebuah properti unggul dari properti lainnya adalah faktor lokasi.
Nah, ada sebuah properti dengan lokasi yang sangat strategis. Berlokasi di pusat wisata Bali, Taman Dharmawangsa Suites merupakan sebuah hunian berkonsep Holiday Home yang menawarkan nuansa tempat tinggal baru, fully furnished dan memiliki fasilitas resort.
Taman Dharmawangsa Suites terletak di kawasan strategis di Pusat Wisata, Bali Selatan. Semua yang Anda butuhkan ada di sini, mulai dari private pool, fasilitas club house & resto, gym standar hotel, dan tidak ketinggalan juga landscape yang menawan dan keamanan 24 jam.
Mengapa lokasi Taman Dharmawangsa Suites merupakan lokasi yang sangat strategis? Simak selengkapnya di sini.
5 Menit Dari Toll Mandara
Salah satu akses utama menuju kawasan selatan Bali adalah jalan Tol Mandara. Sehingga, jarak menuju Tol Mandara sangat penting agar memudahkan akses menuju kawasan lain di Pulau Bali. Jalan Tol Bali Mandara adalah jalan tol yang membentang sepanjang 12,7 kilometer yang menghubungkan antara Kota Denpasar/Pelabuhan Benoa, Bandara Internasional Ngurah Rai, dan Nusa Dua di Provinsi Bali, Indonesia. Jalan tol ini melintasi Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Jarak Pintu Toll Mandara dengan Taman Dharmawangsa Suites hanya 5 menit saja. Akses yang bisa dilalui dari Taman Dharmawangsa menuju Toll Mandara adalah akses Jalan Dharmawangsa yang terhubung dengan Jalan Kulusetra dan Jalan Siligita. Pada akhir jalan ini, maka Pintu Tol Mandara di Selatan Bali sudah dapat diakses. Keseluruhan perjalanan menuju Tol Mandara dari Taman Dharmawangsa hanya memerlukan waktu kurang lebih 5 menit saja jika kepadatan lalu lintas normal, namun jika terjadi kemacetan maka setidaknya membutuhkan waktu 8 hingga 10 menit.
20 Menit Dari Bandara Internasional I Gusti Ngurahrai
Bandara merupakan salah satu pintu masuk ke Provinsi Bali yang memegang peran sangat penting. Banyak wisatawan terutama wisatawan mancanegara datang ke Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Sehingga akses dari dan menuju ke Bandara tersebut sangat penting dimiliki oleh sebuah properti. Taman Dharmawangsa Suites memiliki akses yang sangat baik ke Bandara Internasional tersebut.
Dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menuju Taman Dharmawangsa Suites hanya dibutuhkan waktu 20 menit saja. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai adalah bandar udara internasional yang terletak di sebelah selatan Bali, Indonesia, tepatnya di daerah Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, sekitar 13 km dari Taman Dharmawangsa Suites. Bandar Udara Internasional Ngurah Rai merupakan bandara tersibuk kedua di Indonesia, setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
10 Menit Dari Pantai Benoa
Wisata Pantai merupakan wisata andalan yang ditawarkan Pulau Bali. Keeksotisan Pantai terutama Pantai di kawasan barat Bali yang terkenal dengan sunset-nya merupakan salah satu kawasan wisata yang paling banyak disukai wisatawan baik mancanegara atau domestik. Salah sastu pantai barat yang paling terkenal di Bali adalah Pantai Benoa. Dari Taman Dharmawangsa Suites ke Pantai Benoa dapat ditempuh hanya dalam waktu 10 menit saja, sehingga penghuni dapat menikmati pemandangan sunset kapan saja.
Pantai Benoa Bali berlokasi di Desa Tanjung Benoa. Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boat, scuba diving, parasailing, rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling dll. Selain itu, terdapat pelayaran menuju Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran seekor kura-kura, ular, jalak bali, dan sebagainya. Sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa Pantai ini merupakan pusat wisata favorit di Bali.
15 Menit Dari Garuda Wisnu Kencana
Bali tidak hanya dikenal dengan keindahan alam yang sangat indah namun juga atraksi budaya yang sangat eksotis. Salah satu warisan budaya di Bali adalah Patung Garuda Wisnu yang sudah sangat terkenal. Patung ini merupakan penggambaran dewa-dewi hindu dengan tinggi 25 meter yang memancarkan kemegahan sekaligus eksotisme budaya Bali. Taman Dharmawangsa Suites memiliki akses yang sangat dekat dengan wisata atraksi budaya ini.
Dari Taman Dharmawangsa hanya diperlukan waktu 15 menit saja untuk menuju ke Patung Garuda Wisnu Kencana. Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Ungaran, Jimbaran, Bali. Patung ini berdiri menjulang di dalam kompleks Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana dan merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia. Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda.
25 Menit dari Pura Uluwatu
Atraksi budaya yang paling terkenal di Bali barangkali adalah warisan budaya keagamaannya yang terpotret secara rapi dalam Pura yang ada di Bali. Keindahan Pura Bali merupakan warisan Nusantara yang berusia sangat tua, maka tidak heran bahwa Pura menjadi salah satu atraksi budaya yang memikat hati banyak orang. Salah satu Pura yang terkenal di Bali adalah Pura Uluwatu yang hanya berjarak 25 menit saja dari Taman Dharmawangsa Suites.
Pura Luhur Uluwatu atau Pura Uluwatu merupakan pura yang berada di wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung. Pura yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kahyangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin. Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari abad ke-11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya.
Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali pada akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksa atau Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu. (ADR)